• Peneliti dari Jepang Tomoki Motozuka

Arsitektur UTY & Desain Komunikasi Visual "DKV" ISI Bekerjasama Dengan Greenmap

Greenmap


Kegiatan-kegiatan Peta Hijau adalah kegiatan berbasis kerelawanan yang dikelola oleh komunitas, lembaga, atau kelompok pegiat Peta Hijau yang tersebar di banyak daerah di Indonesia. Kegiatan-kegiatan ini ada yang bersifat lokal dan ada yang merupakan kegiatan bersama di level nasional. Masing-masing lembaga pegiat ini bersifat independen dalam mengelola dan mendanai kegiatannya. Hubungan antara masing-masing lembaga pegiat peta hijau dengan sekretariat Green Map di New York, Amerika Serikat dan sekretariat jaringan Peta Hijau di Yogyakarta bersifat koordinatif, bukan hierarkis.



Kegiatan pemetaan hijau (Green Map) di selengarakan di yogyakarta tepatnya di kawasan malioboro, acara pemetaan dan jelajah ini  di gelar bersamaan dengan acara Biennale Jogja XI. Mulai tanggal 4 Desember 2011 . dan kegiatan ini berakhir pada 18 Desember 2011.




Acara ini bekerjasama dengan beberapa team yaitu dari mahasiswa Arsitektur Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) dan Institute Seni Indonesia (ISI), serta bekerjasama dengan beberapa Dosen dari Universitas terkait.Kegiatan ini memilih kawasan malioboro sebagai target pemetaan hijau dengan tema “Woro Moro Malioboro” yang di bermakna akan Woro berarti kabar Moro berarti datang dan Malioboro berarti Malioboro, dalam tanda “mari memetakan pusaka yang membentuk wajah malioboro”.
Beberapa alasan kami memilih area malioboro sebagai target pemetaan, karena dimana dalam inkarnasi awal malioboro sebagai bagian dari konsep kota Jawa, Jalan Malioboro ditata dalam menjalankan sumbu imajiner utara-selatan dan berkorelasi dengan Istana Sultan ke Gunung Merapi di utara dan Laut Selatan sebagai simbol supranatural. 
           
Namun Saat ini malioboro menjadi pusat kawasan wisata terbesar Yogyakarta, dengan arsitektur kolonial Belanda sejarah era dicampur dengan distrik komersial Cina dan kontemporer. namun heritage di malioboro semakin lama semakin pudar karena kurangnya perhatian pemerintah akan cagar budaya, dalam event kali ini kita akan mengangkat akan nilai sejarah (kebendaan) yang ada di kawasan malioboro, dan kita akan memandingkan malioboro Tempoe Doeloe dan Saat Ini dan Akan Datang.

            Proses pemetaan ini mengangkat akan nilai sejarah yaitu “kebendaan” terkait akan kondisi tempo doloe, kondisi saat ini dan kondisi yang akan datang, kegiatan ini di awali dengan survey lapangan terkait dengan bangunan yang memilki nilai sejarah dengan metode pengumpulan data baik teknik wawancara dengan pemilik bangunan ataupun browsing di internet.
            Setelah data di dapatkan pembagian tugas antara teman – teman dari Institute Seni Indonesia (ISI) membuat yang disepakati untuk membuat desain peta dan kami dari Mahasiswa Arsitektur Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) mengumpulkan data tentang sejarah bangunan dan kawasan serta sebagai tour gate bagi peserta jelajah.

            Rute jalajah yang dimulai dari Taman Budaya Yogyakarta (TBY) di laksanakan pada hari minggu, 04 Desember 2011 dengan rute jalajah bagian sisi timur malioboro yaitu meliputi : Bank Indonesia (BI) Kantor Post, Benteng Vredeburg, Pasar Bringharjo, Ketandan, Hotel Garuda Dsb. Jelajah pertama ini di ikuti oleh 20 peserta diantaranya 13 orang dari mahasiswa 2 orang pegawai swasta , 2 orang tourist dari jerman, dan 1 orang arsitek, acara ini dimulai pukul 14.00 s.d 17.00.

Acara jelah kedua di laksanakan pada hari minggu, 18 Desember 2011 dengan rute dibagian sisi barat malioboro yaitu meliputi : Masjid agung, Kauman, Bank BNI, Resident, Ngejaman, Sosro Dsb. Yang di ikuti oleh 21 peserta diantaranya 14 orang dari mahasiswa 2 orang pegawai swasta , 2 orang tourist dari jerman, dan 1 orang arsitek, acara ini dimulai pukul 10.00 s.d 16.00.Pada sesi akhir kegiatan jelajah ini peserta wajib memberikan pesan dan kesan terhadap proses kegiatan jelajah heritage serta pembagian door prize bagi yang mendapatkan.
            
Greenmap
Facebook

Department Of Architecture UTY